Cuplikan Novel Fiksi Clarissa
Cuplikan Novel Fiksi Clarissa Pertempuran Dracula dengan Gunderewo. Disebuah kuburan tua di Bandung, cuaca gelap tidak membuat membuat surut langkah Ardi dan Clarissa untuk menuntaskan perseteruanya. Dengan amarah yang memuncak keduanya bertekad untuk menuntas dendam kesumatnya. Clarissa yang sudah datang duluan, duduk disebuah batu nisan. Rambut panjangnya terurai angin. Matanya terpejam, bibirnya tak henti komat-kamit mengucapkan mantra-mantra. Tidak begitu lama duduk menyendiri, Ardi datang menepuk pundak Clarissa: “Claris….” Clarissa menoleh kearah Ardi. Matanya yang pelan berubah kemerahan, kembali menjadi normal. Gigi taringnya yang kian memanjang, terkatup kembali. “Kamu, Ardi…” Clarissa menepis tangan Ardi dari pundaknya. “Tak seharusnya kita melakukan hal ini, Clariss…” kata Ardi pelan. “Tidak, Ardi… ini harus dituntaskan. Hawa panas dalam tubuhku ada pada dirimu.” “Menjauhlah dari diriku dan bersiap-siaplah mengeluarkan segala kemampuanmu.” Clarissa mendorong